Terjajar disudut ruang,
menghitung seberapa detik waktu meninggalkan.
bergelung,
menatap jejak hari berganti dari balik kaca.
Disini aku mencoba berbisik pada udara.
monolog, antara nurani, ruang pengap dan sebaris harap yang kurangkai dalam do'a.
meronce senyum yang terselip disudut bibir keriput
menghitung seberapa detik waktu meninggalkan.
bergelung,
menatap jejak hari berganti dari balik kaca.
Disini aku mencoba berbisik pada udara.
monolog, antara nurani, ruang pengap dan sebaris harap yang kurangkai dalam do'a.
meronce senyum yang terselip disudut bibir keriput
mengharap imbalan mampu mengimbangi
resah...
Terhempas aku,
pada ruang kosong menanti lenguh resah segera usai.
mengais ditiap lafadz yang sanggup kuteriakkan walau hanya menggema dan memantul tanpa jawaban.
Sendiri aku,
merasakan punah saat mata masih mampu menangis.
Sunyi...
aku terbiar..
terabaikan...
dalam perjalanan panjang ini
oase bagiku terlalu cepat berlalu.
Terhempas aku,
pada ruang kosong menanti lenguh resah segera usai.
mengais ditiap lafadz yang sanggup kuteriakkan walau hanya menggema dan memantul tanpa jawaban.
Sendiri aku,
merasakan punah saat mata masih mampu menangis.
Sunyi...
aku terbiar..
terabaikan...
dalam perjalanan panjang ini
oase bagiku terlalu cepat berlalu.
0 komentar:
Posting Komentar