Labels

Cinta (74) Pendidikan (27) Broken Heart (21) Konseling (15) Teknologi (15) Sosial (13) Sports (12) Cerita (9) Seni (7) Kesehatan (5) Militer (5) Otomotif (5) Semesta Alam (4) Islam (3) Sejarah (3) JASA (1) Makalah Ekonomi (1)

Kamis, 06 September 2012

PENENTUAN KESADAHAN SEMENTARA


PENENTUAN KESADAHAN SEMENTARA
DAN KESADAHAN PERMANEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Semua makhluk hidup di bumi ini butuh air. Air merupakan pelarut yang sangat baik, sehingga di alam umumnya breada dalam keadaan tidak murni. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan  manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Air sadah adalah air yang didalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Air sadah dibagi menjadi dua yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. Air sadah sementara yaitu air yang kesadahannya disebabkan oleh kalsium dan magnesium dari karbohidrat dan bikarbonat, sedangkan air sadah permanen atau tetap disebutkan oleh garam kalsium sulfat dan klorida. Manfaat penentuan kesadahan sementara dan kesadahan permanen yaitu untuk mengetahui tingkat kesadahan air karena air sadah dapat menimbulkan kerak sehingga dapat menyumbat pipa saluran air panas seperti radiator yang digunakan dalam mesin-mesin pertanian.

1.2 Rumusan Masalah
            Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu :
1.      apakah air di pegunungan memiliki sifat yang berbeda dengan air di rumah?
2.      ion-ion apa sajakah  yang dapat menyebabkan kesadahan air?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui perbedaan air di pegunungan dengan air di rumah
b. Mengetahui cara menghilangkan kesadahan air
c. Mengetahui ion-ion yang dapat menyebabkan kesadahan air

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Proses pengendapan  memungkinkan kalsium bereaksi dengan magnesium di dalam laut. Akibat reaksi itu kalsium akan mengalami pengendapan di laut dibandingkan magnesium. Kalsium adalah unsur kunci dalam banyak proses geokimia. (Rizald Max Rompas, 1998). Suatu endapan cenderung  mengabsorbpsi dengan mudah ion-ion yang membentuk senyawa tak dapat larut dengan salah satu ion dalam kisi. Ion perak/klorida akan lebih mudah diserap oleh endapan perak klorida daripada ion natrium/nitrit (R.A. Day J.R. dan A.L. Underwood, 1992). Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan melalui titrasi dengan EDTA yang dapat ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut. Kejadian total tersebut dapat dianalisis secara terpisah misalnya dengan metode AAS (Automic Absorption Spectrophotometry). (Abert dan Sri Sumustri Santika, 1984).
Pengendapan merupakan cara yang sangat penting untuk memisahkansuatu contoh menjadi bagian komponen-komponennya dan spl tahun belakangan merupakan teknik pemisahan yang paling luas digunakan oleh seorang analis. Proses yang tersangkut adalh zat yang akan dipisahkan digunakan untuk membuat suatu fasa baru yaitu endapan (Sudjadi, 1998). Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Sedang pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan dibagi dalam dua
tipe yaitu :
1. Kesadahan umum
            2. Kesadahan karbonat.
 Selain dua tipe tersebut dikenal tipe kesadahan lain yaitu kesadahan total yang mirip
penjumlahan dari kesadahan umum dan kesadahan karbonat.

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat, Bahan dan Cara Kerja

1. Alat
a. Gelas ukur
b. Neraca analitik
c. Pengaduk magnetik
d. Penangas air
2. Bahan
a. Standar H2SO4 0,02 N dan 0,01 N
b. Standar NaOH 0,1 N
c. Standar Na2CO3 0,1 N
d. Indikator methyl orange dan phenolphthalein 0,1 %
e. Air pegunungan
f. Air rumah

3.2 Variabel
            Variabel manipulasi              : Jenis Air
            Variabel kontrol                    : Volume Air
            Variabel  respon                    : Hasil titran

3.3  Cara Kerja
a. Penentuan Kesadahan Sementara
1. Mengambil 100 ml Air pegunungan  dan memasukkan ke dalam Erlenmeyer
2. Menambhkan 2-3 tetes indikator methyl orange, kemudian menintrasikan dengan asam sulfat standar 0,02 N sampai timbul warna merah.
b. Penentuan kesadahan permanen
1. Mengambil 100 ml air rumah dan memasukkan ke dalam Erlenmeyer
2. Menambahkan 10 ml NaOH 0,1 N, 10 ml Na2CO3 0,1 N, mengocok dan menguapkan di atas penangas air mendidih sampai40 ml.
3. Mendinginkan larutan dan menyaringnya, mengumpulkan filtratnya dalam labu takar 100 ml.
4. Membilas residu dengan kertas saring dengan aquadest bebas CO2 sampai bebas alkali, dapat diuji dengan phenolphthalein, kemudian membuat volume filtratnya 100 ml.
5. Mengambil filtrat 50 ml dan memasukkannya ke dalam Erlenmeyer dan menambahkan 2-3 tetes indikator methyl orange.
6. Menitrasi dengan standar H2SO4 0,1 N sampai timbul warna merah.
7. Membuat perlakuan blanko :
a. Mengambil 10 ml NaOH 0,1 N, 10 ml Na2CO3 0,1 N
b. Memasukkan dalam labu takar 100 ml dan mengencerkan dengan aquadest bebas CO2 sampai tarda.
c. Mengambil 10 ml dan menambahkan 2-3 tetes indikator methyl orange dan menitrasi dengan H2SO4 0,1 N sampai timbul warnamerah.































BAB IV
PEMBAHASAN


4.1  Pembahasan
Dengan adanya kesadahan pada air dapat menyebabkan beragai kerugian seperti : mengurangi daya bersih sabun dan menimbulkan kerak padalogam. Untuk itu kesadahan air harus dihilangkan. Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan cara mendidihkan atau menambahkan kapur.
Dalam keadaan panas, garam-garam Ca (HCO3)2 dan Mg (HCO3)2 terurai dan ion-ion Ca2+ atau Mg2+ mengendap sebagai CaCO3 atau MgCO3-.Persamaan reaksi :
Ca(HCO3)2 (aq) pemanasan CaCO3 (S) + H2O(1) + CO2 (g)
Mg(HCO3)2 (aq) pemanasan MgCO3 (S) + H2O(1) + CO2 (g)
Sedangkan kesadahan tetap tidak dapat dihilangkah dengan pemanasan, tetapi harus direaksikan dengan soda, Na2CO3 atau kapur, Ca(OH)2, sehingga ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan mengendap. Persamaan reaksi :
CaSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3 (S) + Na2SO4 (aq)
MgSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) MgCO3 (S) + Na2SO4 (aq)
MgCl2 (aq) + Na(OH)2 (aq) Mg(OH)2 (S) + CaCl2 (aq)
Pada percobaan kesadaran sementara didapat volume H2SO4 0,002 N sebanyak 10 ml padahal seharusnya volume H2SO4 0,02 N berkisar antara 2-3 ml. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ketelitian pada saat melihat perubahan warna dari warna awal hingga warna akhir. Dari percobaan tersebut didapat nilai kesadaran sementara yaitu 9,5. Sedangkan pada percobaan kesadahan permanen didapat volume H2SO4 0,1 N yang digunakan untuk menitrasi sebanyak 8 ml dan nilai kesadahan tetap yaitu 17 ml, sehingga dari percobaan di atas didapatkan total kesadahan kesadahan sementara + kesadahan tetap = 9,5 + 10 = 19,5


BAB V
KESIMPULAN

 5.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan :
a. Pada titrasi kesadahan sementara dan permanen dihasilkan warna akhir yang sama yaitu merah muda
b. Nilai kesadahan sementara 20°
c. Nilai kesadahan tetap 80°
d. Kesadahan tetap lebih banyak membutuhkan H2SO4 0,1 N dari padakesadahan sementara
e. Nilai kesadahan sementara lebih besar daripada kesadahan tetap



DAFTAR PUSTAKA

Albert dan Santika, Sri Sumestri, 1984. Metode Penelitian Air. ITS Press.Surabaya.
Day dan RA. Underwood. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Rompas Rizal Max. 1998. Kimia Lingkungan I. Tarsito. Bandung.
Sudjadi. 1998. Metode Pemisahan Air. Kanisius. Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 
KeluarJangan Lupa Klik Like Dan Follow ya!