Pengertian
Layanan perpustakaan adalah semua kegiatan yang ditujukan
untuk menyiapkan segala sarana (fisik dan non fisik) bagi mempermudah perolehan
informsi/bahan pustaka yang dibutuhkan pemustaka (pengguna perpustakaan).
Layanan
perpustakan dapat pula berarti:
a. Pengorganisasian secara teratur dan sistematis
melalui kegiatan pencatatan pendaftaran, mengklasifikasian, pengkatalogan,
pemrosesan dan penyiapan bahan-bahan pustaka dalam rak-rak buku serta
penyusunan semua bahan pustaka yang ada dalam perpustakaan.
b. Sistem peminjaman semua fasilitas
perpustakaan yang diperuntukan bagi pemakai/pengguna perpustakaan dengan cara
cepat dan semudah mungkin sebagai suatu tugas layanan perpustakaan yang
berhubungan langsung dengan penggunannya.
Tujuan Layanan
Bahwa tujuan
perpustakaan menyediakan layanan kepada pembaca adalah agar bahan pustaka yang
terkumpul yang telah diolah sedemikian rupa sesuai dengan aturan yang berlaku
dapat sampai ketangan pembaca secara
cepat dan tepat.
Fungsi Perpustakaan :
1. Pendidikan : Perpustakaan
harus menyediakan bahan pustaka untuk menambah ilmu pengetahuan/pendidikan
secara non formal.
2. Pelestarian : Perpustakaan adalah tempat melestarikan
hasil karya budaya bangsa yang berbentuk informasi.
3. Penelitian : Perpustakaan sebagai tempat penelitian,
Bahan rujukan yang dimiliki perpustakaan sebagai sumber penelitian.
4. Rekreasi : Melalui bahan pustaka, pemakai bisa
bertamasya keliling dunia tanpa dipungut biaya dan aman, atau membaca bacaan
yang menghibur.
5. Informatif : Perpustakaan
dapat menyediakan/memberikan informasi dengan cepat, tepat dan terbaru.
Unsur penunjang
Layanan
1. Koleksi
bahan pustaka yaitu bahan-bahan buku dan non buku yang di bina dan di
manfaatkan seefektif dan seefisien oleh perpustakaan. Jadi bukan sebagai
pajangan, pameran atau hiasan saja, tetapi juga bagaimana pengembangan dan
pengorganisasiannya.
2. Fasilitas yaitu kemudahan berupa sarana
prasarana yang tersedia termasuk ragam layanan
3. Pemakai yaitu orang-orang yang
membutuhkan informasi dan berbagai kalangan masyarakat baik secara individual
maupun kelompok, yang memanfaatkan layanan perpustakaan, misalnya guru, pelajar
dan orang tua dan karyawan.
Syarat-syarat
pada Layanan Bahan Pustaka
Agar tujuan
dapat tercapai maka perlu diperhatikan syarat-syarat layanan meliputi:
1. Pencatatan
kegiatan itu dapat di lakukan secara teratur
2. Prosedur
yang dianut sederhana, mudah diikuti dan tidak banyak menimbulkan masalah
3. Pekerjaan
dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
4. Keamanan
koleksi dapat dijaga dengan baik
Beberapa
Unsur-unsur yang Menunjang Layanan
1. Koleksi
bahan pustaka yaitu bahan-bahan buku dan non buku yang dibina dan dimanfaatkan
seefektif dan seefisien oleh perpustakaan. Jadi bukan sebagai pajangan, pameran atau hiasan saja,
tetapi juga bagaimana pengembangan dan pengorganisasiannya.
2. Fasilitas yaitu kemudahan berupa sarana
prasarana yang tersedia termasuk ragam layanan
3. Petugas yaitu orang-orang yang
menghubungkan bahan-bahan koleksi perpustakaan dengan pemustaka atau dengan
seorang pengelola perpustakaan atau pustakawan dan setiap orang memiliki
hubungan secara langsung terhadap perpustakaan.
4. Pemustaka yaitu orang-orang yang
membutuhkan informasi dan berbagai kalangan masyarakat baik secara individual
maupun kelompok, yang memanfaatkan layanan perpustakaan, misalnya petani,
pedagang, guru, pelajar dan orang tua dan karyawan dan sebagainya.
Pengertian Sirkulasi
Layanan
sirkulasi adalah suatu kegiatan layanan peminjaman dan pengembalian koleksi
yang mengatur peredaran bahan pustaka secara terorganisir melalui sistem, cara
atau pencatatan yang sesuai dengan perpustakaan sekolah.
Kegiatan meliputi:
1. Menyelenggarakan administrasi peminjaman
sesuai dengan sistem layanan
2. Menyediakan bahan pustaka yang berguna
untuk kepentingan atau keperluan sesuai dengan kebutuhan pemustaka
3. Menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan bahan pustaka
4. Mengadakan pengawasan koleksi
5. Menyusun dan mengatur kembali bahan
pustaka yang telah digunakan oleh pemustaka
6. Membuat laporan seluruh kegiatan yang
dilakukan dalam pelayanan sirkulasi
Layanan Referensi
Layanan
referensi adalah kegiatan layan yang berupa bantuan kepada pemustaka dalam
menunjukkan sumber informasi secara langsung maupun tidak langsung melalui buku
rujukan atau buku sumber lainnya dengan tepat.
1. Tugas langsung:
a. Memberikan layanan penunjuk sumber
informasi atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pemustaka.
b. Bekerja sama secara baik dengan bagian
sirkulasi dalam menjawab suatu pertanyaan yang berhubungan dengan kedua layanan
tersebut.
c. Mencatat semua pertanyaan yang diajukan
oleh pemustaka/pengunjung.
d. Memberikan penelusuran informasi secara
selektif.
e. Menggunakan perpustakaan dengan baik dan
efektif.
f.
Membina
minat baca melalui bahan bacaan referensi dengan bimbingan tertentu.
g. Bertanggung jawab terhadap semua koleksi
bahan referensi.
h. Mengembangkan
bahan pustaka menjadi sumber informasi baru.
2. Tugas tidak langsung:
a. Pengorganisasian
dan penyusunan buku sumber
b. Pemeliharaan dan penjilidan buku sumber
c. Pembinaan dan penyeleksian buku-buku
sumber atau referensi
d. Pembinaan kerja sama dengan perpustakaan
lain
e. Penyususnan laporan berkenan dengan tugas-tugas
layanan referensi
Layanan Bimbingan
Pembaca
Layanan
bimbingan pembaca artinya kegiatan memberikan bantuan bimbingan kepada pemustaka
dalam menunjukkan sumber informasi secara langsung maupun tidak langsung hal
penggunaan dan pemanfaatan koleksi yang tersedia diperpustakaan.
1. Tujuan Jangka Pendek
Berkembangnya
kemampuan pemustaka dalam menggunakan dan memanfaatkan koleksi perpustakaan
secara cepat dan tepat sasaran.
2. Tujuan Jangka Panjang
Terbinanya
kemampuan pengembangan pengetahuan, nilai dan sikap, serta dengan ketrampilan
dengan memanfaatkan sepenuhnya koleksi perpustakaan melalui
studio mandiri
Materi Bimbingan
a.
Memberikan
pengertian tentang arti pentingnya buku dan membaca.
q Memperkenalkan bagian-bagian buku;
q Memperkenalkan cara memelihara buku;
b.
Menanamkan
dan menggairahkan membaca buku;
q Memperkenalkan ragam koleksi
q Menyelenggarakan lomba membaca
q Melatih membaca secara berencana
c.
Mengarahkan
kemampuan membaca untuk belajar.
q Membimbing dan melatih dan menceritakan
kembali isi buku yang telah dibaca.
q Membimbing dan melatih ringkasan dari
buku yang telah dibaca.
q
Menyelenggarakan cerdas cermat dengan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya hanya dapat diperoleh dari membaca.
Sistem Layanan
Sistem yang
dipergunakan di perpustakaan pada umumnya dikenal dengan istilah sistem layanan
terbuka dan sistem layanan tertutup.
1. Sistem Layanan terbuka
Sistem layanan terbuka adalah sistem dimana para pemustaka diberi
keleluasaan untuk dapat memilih sendiri yang diinginkan sesuai dengan
kebutuhannya.
Kelebihan Sistem Terbuka
a. Pemustaka bebas memilih sendiri bahan
pustaka yang diperlukan dengan memanfaatkan kartu katalog secara efektif.
b. Jika buku yang dikehendaki tidak ada di
rak bisa memilih buku yang lain.
c. Dapat menimbulkan daya rangsang untuk
membaca buku yang tersedia.
d. Lebih menyenangkan meliha.
e. Dapat langsung melihat buku yang dipilih
dari pada memeriksa dan membolak balik kartu katalog.
Kekurangan Sistem Terbuka
a.
Susunan buku di rak kurang terpelihara.
b.
Pengguna sering menyalah gunakan, sehingga kadang-kadang ada buku yang hilang dan halamannya sobek.
c.
Petugas harus sering melakukan penataan buku/shelving
setiap hari.
d.
Petugas
harus selalu mengawasi tanpa menimbulkan kesan curiga.
2. Sistem tertutup
Sistem layanan tertutup adalah sistem
dimana para pemustaka tidak diijinkan memasuki ruang koleksi bahan pustaka,
sehingga apabila pemustaka membutuhkan beberpa judul yang dikehendaki hanya
dapat memilih melalui kartu dengan cara mencatat identitas buku yang
dikehendaki tersebut untuk diberikan kepada petugas.
Kebaikan Sistem Tertutup
a. Susunan buku dalam rak dapat terpelihara
dengan baik.
b. Pengontrolan buku lebih mudah
dilaksanakan oleh petugas.
c. Tidak diperlukan petugas khusus
Kekurangan sistem tertutup
a. Alternatif melihat buku dan subjek yang
sama dengan judul yang berbeda tidak ada.
b. Memilih buku melalui buku katalog
sehingga kurang memberikan kesenangan dan rangsang dibandingkan melihat buku
langsung.
Peraturan Perpustakaan
Pelayanan
perpustakaan harus berlangsung secara tertip dan teratur. Dengan demikian
diperlukann peraturan dan ketentuan yang mengaturnya. Pada dasarnya peraturan
adalah untuk kenyamanan membaca dalam menggunakan perpustakaan, kelancaran
dalam pelayanan serta keamanan bahan pustaka.
Ada (2) macam peraturan yang berlaku, yaitu peraturan di ruang
baca dan peraturan untuk anggota.
Peraturan
di ruang baca:
Karena
perpustakaan adalah ruang untuk belajar, tempat melakukan penelitian dan tempat
untuk membaca, oleh karena itu perlu dijaga ketenangan dan jauh dari
kebisingan. Perlu ada pemberitahuan secara tertulis yang ditempatkan di meja
yang bisa dilalui orang banyak, contoh “HARAP TENANG” kalimat tersebut untuk
meningkatkan pemakai perpustakaan untuk tidak bersuara keras.
Disamping itu
harus ada larangan rokok karena asap rokok juga dapat mengganggu pembaca yang
lain, sedangkan larangan yang lain adalah makan dan minum di ruang baca
perpustakaan.
Larangan kepada
pemustaka membawa tas jaket ke ruang baca, untuk mencegah pemustaka menyembunyikan
buku ke dalam tas atau jaket.
Peraturan anggota (keanggotaan)
Peraturan
keanggotaan perpustakaan akan berbeda perpustakaan yang satu dengan
perpustakaan yang lainnya, misalnya untuk perpustakaan instansi berbeda dengan
perpustakaan sekolah atau perpustakaan desa dan TBM. Demikian pula dengan
perpustakaan umum, bahkan perpustakaan sekolah satu dengan perpustakaan yang
lain bisa juga dapat berlainan. Pada prinsipnya peraturan keanggotaan merupakan
satu kebijakan dari unit yang membawahi.
Peraturan keanggotaan
sebaiknya memuat:
q Siapa yang diperolehkan menjadi anggota
q Hak anggota
q Kewajiban anggota
q Sanksi bagi anggota yang tidak tertib
q Waktu pelayanan.
Sistem Peminjaman
Banyak sistem
peminjaman di perpustakaan mulai yang sederhana sampai yang lebih
canggih/komputer. Tetapi perlu diingat bahwa yang dipergunakan hendaknya yang
sederhana mudah dimengerti, baik oleh petugas satu maupun petugas yang lain dan
layanannya cepat serta aman bagi perpustakaan. Sistem yang baik yaitu dapat
menunjukkan dengan segera pinjaman yang terlambat dikembalikan dan setiap waktu
dapat diketahui siapa yang meminjam buku dan kapan harus dikembalikan.
Pada
prinsipnya sistem peminjaman itu memuat 3 (tiga) catatan meliputi:
1. Catatan
waktu: yaitu catatan kapan itu harus dikembalikan
2. Catatan tentang buku: buku apa yang
dipijam
3. Catatan peminjam: yaitu siapa yang
meminjam buku itu
Sistem
peminjam untuk perpustakaan banyak sekali, mulai buku besar, sistem slip/bon,
sistem kantong, sistem kartu, sampai sistem komputer.
Sistem Buku
Besar :
Sistem ini
menggunakan buku besar, dengan memuat:
Nomor
urut
Tanggal
peminjaman
Pengarang
buku
Judul
buku
Tanda
buku
Tanggal
kembali
Tanda
tangan
Sistem ini
adalah yang paling sederhana, dan hanya cocok untuk perpustakaan yang kecil dan koleksinya masih sedikit.
Contoh Cara Peminjaman:
Tiap peminjaman dicatat dalam buku besar
menurut abjad nama peminjam (A-Z). jadi tiap lembar hanya satu nama, tetapi
memerlukan beberapa buku besar, namun bisa saja dicatat secara menyeluruh
dalam satu lembar, tiap peminjam hendaknya
tanda-tangan sebagai bukti peminjam. Jika peminjam mengembalikan buku, maka
catatan tersebut dicatat oleh petugas dan diparaf.
Sistem Slip
Sistem ini adalah peminjaman menggunakan
slip kertas lembar, yang berisi:
q Tanggal kembali
q Nomor anggota
q Tanda tangan
q Nama
q Alamat
q Pengarang
q Judul buku
q Tanggal pinjam
q Tanda tangan
Contoh :
Perpustakaan………….
Jl. ………………………
|
Cara Peminjaman :
Tiap
peminjaman, mengisi slip (Bon) sebagai bukti bahwa koleksi tersebut dipinjam.
Setelah selesai, maka disusun dalam kotak agar slip-slip tersebut tidak hilang. Apabila peminjaman
mengembalikan buku maka bon tersebut
diberikan kepada peminjam, atau dimusnahkan.
Sistem Kantong
Sistem kantong adalah peminjaman
menggunakan kantong kartu anggota. Setiap anggota akan menerima kantong sesuai dengan ketentuan.
Pada setiap kantong memuat tentang:
q Nomor Anggota
q Nama
q Alamat
q Masa berlakunya
Kantong kartu anggota berfungsi untuk menyimpan kartu buku,
pada saat pemakaian anggota akan menerima kantong sesuai dengan ketentuan
Contoh sistem kantong:
Cara Peminjaman :
Sistem ini klebih cepat dari kedua
sistem tersebut, sebab setelah kartu buku diambil oleh peminjaman dan
menuliskan identitasnya seperti nomor/nama dan kapan buku harus kembali, maka
kartu buku dimasukkan ke dalam kantong dan diserahkan kepada pemiliknya. Apabila
kantong (Kartu anggota) sudah tidak berada di kotak maka anggota tidak punya
pinjaman.
Sistem Kartu
Sistem kartu hingga saat ini masih
dianggap paling baik dari beberapa sistem yang telah diuraiakan terdahulu.
Perlengkapan yang harus disediakan adalah:
q Kartu anggota
q Kartu peminjam
q Kartu buku
q Kantong kartu buku
q Slip tanggal kembali
Kartu anggota biasanya memuat:
q Nomor anggota
q Nama
q Alamat
q Pekerjaan
q Foto
Contoh kartu anggota :
Kartu peminjaman memuat :
q Nomor anggota
q Nama
q Alamat
q Pekerjaan
q Tanggal
q Tanggal Peminjaman
q Tanda buku
q Tanggal Kembali
q Tanda tangan
Contoh
: Kartu Peminjam
|
|
Kartu buku bagian belakang :
Nama
|
No angg
|
Tanggal
Kembali
|
Kantong kartu buku memuat :
q Nomor Panggil
q Nama Pengarang
q Judul Buku
Contoh : kantong kartu buku
Slip tanggal kembali
Slip tanggal kembali biasanya ditempelkan pada halaman
buku, dengan maksud kapan buku tersebut dikembalikan, sehingga anggota akan
mengetahui.
Contoh: slip tanggal kembali
Sistem-sistem tersebut di atas sudah
mengalami uji coba yang seksama, sehingga lebih aman bagi kita mengadapsi
sistem-sistem dari pada membuat sendiri yang mungkin akan menimbulkan hambatan
dikemudian hari.
Promosi Perpustakaan
Promosi
perpustakaan adalah upaya untuk memperkenalkan perpustakaan sekolah kepada
peserta didik dan tenaga pendidik dengan berbagai macam cara agar semua koleksi
perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung proses belajar
mengajar.
Upaya promosi
perpustakaan yang di lakukan untuk memasyarakatkan perpustakaan sekolah antara
lain :
1. Memberikan penghargaan kepada setiap
siswa yang menggunakan koleksi yang paling banyak;
2. Memberikan penghargaan kepada setiap
guru yang menggunakan koleksi perpustakaan untuk memberi tugas kepada siswa;
3. Memperkenalkan perpustakaan sekolah
kepada siswi-siswi baru;
4. Menyebarkan daftar buku baru;
5. Mengadakan lomaba sinoposis antara siswa
dengan menggunakan buku-buku perpustakaan.
Kerjasama Perpustakaan
Kerjasama
perpustakaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa perpustakaan untuk
mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan oleh beberapa perpustakaan
untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan. Persyaratan untuk
melakukan kerjasama antar lain adanya kesadaran saling membutuhkan, adanya
kesamaan untuk mencapai tujuan dengan perlunya pemanfaatan secara optimal
sumber daya tersedia.
Kegiatan
kerjasama dapat dilakukan di bidang layanan bahan pustaka, pengolahan bahan
pustaka, maupun bidang layanan bahan pustaka. Kerjasama ini dapat
dilakukan antara perpustakaan sejenis, atau dengan perpustakaan umum serta
jenis perpustakaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Milburga, C.
Larasanti (1994), Membina Perpustakaan
Sekolah, Yogyakarta,
Kanisius
Sulistyo-B, (1991), Pengantar Ilmu Perpustakaan,
Jakarta : Gramedia.
Soerjadi.(1999), Peran Aparat Sekolah Terhadap
Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah di SD inti Surabaya ; Perpustakaan
Nasional Propinsi Jawa Timur.
Yunus (1995), Layanan Informasi Bahan Pustaka
Surabaya : Perpustakaan Daerah Jawa Timur.
Sulistyo
– B. (1991). Pedoman Teknis Pengolahan Perpustakaan SLTP dan SLTA di Jawa
Timur. Surabaya
: Badan Perpustakaan Jawa Timur.
0 komentar:
Posting Komentar